Petani melakukan penyemprotan pestisida (Ilustrasi) 

nusakini.com - Mendengar informasi terkait adanya serangan hama wereng batang tanaman padi di Bojonegoro, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan langsung terjun dan bereaksi cepat mengambil tindakan dengan melakukan identifikasi untuk mengatasi serangan hama tersebut.

Reaksi  cepat tersebut ditunjukkan Ditjen Tanaman Pangan dengan berkoordinasi langsung dengan Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTH), dan Laboratorium Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) untuk melakukan identifikasi. 

• Dongkrak Keuntungan Petani dan Daya Saing Gula Nasional, Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu
• Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran
• KTNA Sebut Bulog Ogah Serap Gabah Petani, Tapi Semangat Impor, Ada Apa?
• Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar
• Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Hasil Sumbiring, serangan hama yang terjadi itu adalah berupa wereng batang coklat.

”Terdapat serangan spot-spot di 25 kecamatan dengan keadaan serangan adalah serangan ringan di 1.500 hektar, serangan sedang di 2,6 hektar dan puso 10 hektar,” papar Sembiring sambil menambahkan bahwa semua serangan hama tersebut telah berhasil dikendalikan. “Semuanya sudah dapat dikendalikan dan sebagian tanaman ssudah ada yang dipanen,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/1/2017) 

Disamping itu, tambah Hasil Sembiring, pencegahan atas peristiwa hama wereng itu bisa dilakukan dengan cepat tidak terlepas dari dukungan para pihak supaya serangan tersebut tidak meluas ke wilayah lainnya.  

“Alhamdulillah, semuanya bisa kita kita selesaikan dengan cepat. Dimana petugas PPOT sudah digerakkan untuk mengatasi agar serangan tidak meluas dan kesediaan pestisida cukup," pungkasnya. (p/mk)